Pages

Daftar Blog Saya

Jumat, 15 April 2011

Last Letter of Kurt Cobain

Untuk Boddah

Karena ditulis oleh seorang tolol kelas berat yang jelas-jelas lebih pantas menjadi seorang pengeluh yang lemah dan kenakak-kanakan, surat ini seharusnya mudah dimengerti. Semua peringatan dari pelajaran-pelajaran punk rock selama bertahun-tahun. Setelah perkenalanku dengan – mungkin bisa dibilang – nilai-nilai yang terikat dengan kebebasan dan keberadaan komunitas kita ternyata terbukti sangat tepat. Sudah terlalu lama aku tidak lagi merasakan kesenangan dalam mendengarkan dan juga menciptakan lagu sama halnya seperti ketika aku membaca dan menulis. Tak bisa dilukiskan lagi betapa merasa bersalahnya aku atas hal-hal tersebut. Contohnya, sewaktu kita bersiap di belakang panggung dan lampu-lampu mulai dipadamkan dan penonton mulai berteriak histeris, hal itu tidak mempengaruhiku, laiknya Freddie Mercury, yang tampaknya menyukai, menikmati cinta dan pemujaan penonton. Sesuatu yang membuatku benar-benar kagum dan iri. Masalahnya, aku tak bisa membohongi kalian. Semuanya saja. Itu tidak adil bagiku ataupun kalian. Kejahatan terbesar yang pernah aku lakukan adalah menipu kalian dengan memalsukan kenyataan dan berpura-pura bahwa aku 100 persen menikmati saat-saat diatas panggung. Kadang aku merasa bahwa aku harus dipaksa untuk naik keatas panggung. Dan aku sudah mencoba sekuat tenaga untuk menghargai paksaan itu, sungguh, Tuhan percayalah kalu aku sungguh-sungguh melakukan itu, tapi ternyata itu tidak cukup. Aku menerima kenyataan bahwa aku dan kami telah mempengaruhi dan menghibur banyak orang. Tapi, aku hanya seorang narsis yang hanya mmenghargai sesuatu jika sesuatu itu sudah tidak ada lagi. Aku terlalu peka. Aku butuh sedikit rasa untuk bisa merasakan kembali kesenangan yang kupunya ketika kecil. Dalam tiga tur terakhir kami, aku mempunyai penghargaan yang lebih baik terhadap orang-orang, baik dalam kapasitasnya sebagai pribadi maupun sebagai penggemar, tapi aku tetap tidak bisa lepas dari rasa frustasi, perasaan bersalah pada diriku sendiri, dan empatiku pada semua orang. Semua orang punya sisi baik dan milikku adalah bahwa aku terlalu mencintai orang-orang. Saking cintanya itu membuatku merasa sangat sedih. Aku adalah Jesus man, seorang Pisces yang lemah, peka, tidak tahu terimakasih, dan sedih. Kenapa kamu tidak menikmatinya saja ? tidak tahu. Aku punya istri yang bagaikan dewi yang berkeringat ambisi dan empati dan seorang putri yang mengingatkanku akan diriku sendiri dimasa lalu. Penuh cinta dan selalu gembira, mencium siapa saja yang dia temui karena menurutnya semua orang baik dan tidak akan menyakitinya. Itu membuatku ketakuta sampai-sampai aku tidak bisa melakukan apa-apa. Aku tidak bisa membayangkan Frances tumbuh mennjadi rocker busuk yang suka menghancurkan diri sendiri dan menyedihkan seperti aku sekarang. Aku bisa menerimanya dengan baik, sangat baik, dan aku bersyukur, tapi aku telah mulai membenci semua orang sejak aku berumur tujuh tahun. Hanya karena mereka terlihat begitu mudah bergaul, dan berempati, empati ! Kupikir itu disebabkan karena cinta dan perasaanku yang terlalu besar pada orang-orang. Dari dasar perut mualku yang serasa terbakar, aku ucaokan terimakasih atas surat dan perhatian kalian selama ini. Aku hanyalah seorang anak yang angin-anginan dan plin plan! Sudah tidak ada semangat yang tersisa dalam diriku. Jadi ingatlah, lebih baik terbakar habis daripada memudar. Damai, cinta, empati. Kurt Cobain.
Frances dan Courtney, aku akan berada di altar kalian
Kumohon teruslah hidup Courtney
untuk Frances
untuk hidupnya yang akan lebih bahagia
tanpa aku. AKU CINTA PADAMU. AKU CINTA PADAMU.

Homicide - Puritan (GOD BLESSED FASCISTS)


Adalah bagaimana manusia menyebut nama Tuhannya
Tebas lehernya dulu baru beri dia kesempatan untuk bertanya
Pastikan setiap tema legitimasi agama seperti hak cipta
Supaya dapat kucuci seluruh kesucianmu dengan sperma
Persetan dengan surga sejak parameter pahala
diukur dengan seberapa banyak kepala yang kau pisahkan dengan nyawa
Kini leherkulah yang membuat golokmu tertawa
Target operasi diantara segudang fasis seperti FBR di Karbala
Karena aku adalah libido kemarahan mu yang terangsang dalam genangan darah selangkangan Shanty jika kau menyebut parang bagian dari dakwah
Melahap dunia menjadi pertandingan sepakbola penuh suporter yang siap membunuh jika papan skor tak sesuai selera
Para manusia unggul warisan Orientasi Mahasiswa
Paranoia statistika agama wacana-phobia ala F.A.K
B-A-K-I-N tak pernah bubar mewujud dalam nafas kultural
Persis wakil parlemen yang kau coblos dan kau tuntut bubar
Partai bisa ular belukar liberal
Genghis Khan mana yang coba definisikan moral ?!!
Persetankan argumentasi membakar bara masalah
Dengan kunci pembuka anti-dialektika komprehensi satu bahasa
Instruksi air raksa mereduksi puisi hingga ke level yang paling fatal
Hilangkan amunisi
Sakral adalah ambisi
Wadal modernisasi
Program labelisasi Abu Jahal
Distopia yang tak pernah sabar untuk menuai badai

Untuk setiap kebenaran dan keagungan yang kau bela dengan dakwah
Dan membuat orang lain mati bersamamu
Untuk setiap ide yang kalian berangus atas nama surga yang kalian halalkan
[Come On !!]

Aku bersumpah untuk setiap jengkal markas yang dianggap layak bongkar
Dan setiap buku yang nampak lebih berguna jika terbakar
Jika setiap hal harus bergerak dalam alurmu yang sakral
Sampai api terakhir pun neraka bertukar tempat dengan aspal
Batalyon pembenci Gommorah sucikan dunia dengan darah
Menipiskan batas antara khotbah dengan gundukan sampah
Jika membaca Albert Camus menjadi alasan badan-leher terpisah
Lawan api dengan api dan biarkan semua rata dengan tanah
Lubang tai sejarah memang dunia adalah
Kakus raksasa nikahi bongkah kranium kerdil berpinak ludah
Jika idealismemu tawaran mengundang surga mampir
Berikan bendera dan seragammu kubakar sampai arang terakhir
Seratus kali lebih dangkal dari kolom Atang Ruswita
Seribu kali lebih busuk dari tajuk majalah Garda
Untuk semua idiot yang berfikir semua ide dapat berakhir di perapian
Tak ada dunia yang begitu mudah untuk kalian hitam-putihkan

Mendukung keagungan layak Heidegger mendukung Nazi
Propaganda basi
Wahyu surgawi dengan bau tengik terasi
Jika suci adalah wajib dan perbedaan harus melenyap
Maka jawaban atas wahyu parang dan balok adalah bensin, kain dan botol kecap !!

Fasis yang baik adalah fasis yang mati
Fasis yang baik adalah fasis yang mati
Fasis yang baik adalah fasis yang mati
Tunggu di ujung jalan yang sama saat kalian mengancam kami !!!

Selasa, 05 April 2011

Another Fav Band

Efek Rumah Kaca
Band Indie dari Jakarta ini memang sudah cukup terkenal di antara anak muda Indonesia. Band yang terbentuk pada 2001 hanya terdiri dari 3 personil.  Cholil Mahmud pada vocal dan gitar , Adrian Yunan Faisal sebagai vokal latar dan juga bass serta Akbar Bagus Sudibyo pada drum

Mengambil genre Indie pop, mereka berhasil memikat banyak penggemar.Ya, walau baru 2 album nama mereka sudah melambung tinggi di dunia permusikan Indonesia. Salah satu buktinya adalah dengan disabetnya penghargaan Rookie of the Year 2008 di majalah Rolling Stone Indonesia.

Genre nya sendiri sebenarnya sudah biasa, alias sudah umum di kalangan dunia indie.Tapi isi dari lagu-lagu mereka lah yang paling menarik. Mengedepankan isu-isu social di masyarakat , band yang satu ini mengajak anak muda Indonesia untuk lebih kritis.

Sebagai contoh adalah lagu mereka yang berjudul “Jalang” dan “Mosi Tidak Percaya” yang berisi mengenai permasalahan politis di Indonesia. Mereka juga mengangkat isu mengenai aksi-aksi pornografi yang sering dilakukan anak muda dalam lagu mereka yang berjudul “Kenakalan Remaja di Era Informatika”.Selain itu ada pula lagu yang berisi protes terhadap musisi Indonesia yang selalu mengangkat tema Cinta yang berjudul “Cinta Melulu”.

After all

Seperti yang mereka katakan di Myspace mereka. Mendengarkan Efek Rumah Kaca sama dengan membaca Koran.


Sekian posting saya kali ini. 
Peace n love guys