YOHOOO..
WAZ UP GUYS!!!?
Hari
ini ada Pilkada buat nentuin Gubernur nya Jakarta . Yups. Ibukota kita tercinta
. Dengan segala kemacetan dan banjir nya , entah manusia super macam apa yang
bisa memimpin di sana. Posisi sekarang sich JOKOWI-AHOK sedang unggul di putaran pertama. Haha.. Entah dampak apa yang
bakal terjadi pada PILPRES 2014 dengan ada hasil seperti ini. Apa mungkin dengan
memegang Jakarta ,posisi PDI-P semakin kuat untuk pilpres besok ? haha .
entahlah . saya kesusahan buat meramalkan peta kekuatan politik.
Masih
soal pilkada dan politik , saya juga akan mengangkat hal tersebut saat ini, Tapi
saya akan membahas hal lain dalam tulisan saya kali ini. Dan itu adalah …. Jeng
jeng … Anak muda !! Yups.. Sekitar orang
yang berusia 20 – 40 tahun .
Prosentase
anak muda sebagai pemegang hak politik alias pemilih paling banyak dari pada
pemilih dari jenjang usia lainnya di Indonesia .
“Menurut
beberapa survei, jumlah pemilih pemuda pada Pemilu 2014 berkisar 60 juta
pemilih atau sekitar 40 persen dari total pemilih," kata Ketua Umum
Partai Golkar, Aburizal Bakrie, saat membuka acara Rapat Koordinasi Teknis
Bidang Pemuda dan Olahraga Partai Golkar Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) di
Jakarta, Rabu.
DAFUQ !? banyak
banget ! Tapi sayang kuantitas tidak disertai dengan kualitas . Yups . Kekuatan
anak muda ini ,dalam hal politik, belum sepenuhnya tersalurkan . Entah kenapa
banyak yang tidak peduli , terhadap politik ,terutama mengenai siapa yang
memimpin mereka kelak .
Secara pribadi
saya akan membagi “anak muda “ kedalam tiga bagian . Seorang Idealis dan
kritis, Seorang yang bisa nya ikut-ikutan dan seorang yang apatis .
Seorang idealis
. Sebagai pemilih , mereka akan mempelajari latar belakang tiap calon dalam
pemilu . Menganalisanya , kemudian memilih sesuai dengan orientasi politiknya .
Anak muda seperti ini dewasa ini masih sedikit jumlahnya .
Seorang yang Cuma
ikut-ikutan . Belum punya orientasi poltitk tersendiri . Pengetahuan politik
nya masih sebatas permukaan . MNereka
sebatas ikut teman , atau ikut organisasi mereka. Tidak punya pendapat sendiri
. Mengikuti soal isu politi, tapi tidak menganalisanya . Mudah terpangurh .
Haha. Dan tipe ini adalah aku banget . Jumlah nya lebih banyak dari tipe
pertama . Tipe ini adalah lahan empuk yang seharusnya bisa dimanfaatkan okeh
pihak parpol.
Seorang yang
apatis. Yups . you know what I mean lah . Tidak punya orientasi politik apa pun
. Bisa karena tidak percaya atau pun karena tidak tahu. Tipe ini Jumlah nya
paling banyak . Hal ini lah mengidentikan para remaja tidak punya perhatian
terhadap dunia politi maupun dalam pemilu. Sayang memang , tapi itu lah kenyataan .
Ada 2 hal yang
menurut saya penyebab kemerosotan simpati mereka (entah kenapa saya memakai
kata mereka . saya kan juga anak muda . harusnya kita dunk ) adalah pertama
berita negative yang sering disajikan di media2. Yups . Menurut saya hal ini
turut andil besar dalam keapatisan anak muda , Kenapa ? Kita bayangkan saja
begini . Si A seorang ABG gaul , dengan HApe BB dan Androidnya , punya follower
1000 orang(sumpah ga penting banget). Si A sebenernya tidak mau peduli dengan
kondisi perpolitikan Indonesia . Sampai suatu saat pemilu dia memutuskan untuk
lebih mengikuti politik . Tentu dia akan mencari info lewat media . Akan tetapi
dengan semboyan “BAD NEWS IS GOOD NEWS” , media jelas akan mematahkan optimisnya
. Ujungnya , jangankan memilih, dia akan menafsirkan jelek terhadap politik . Parahnya
, dia akan golput akibat hal-hal negative yang di britakan terus menerus. . ngerti
? sama , kadang2 saya juga ga ngerti ngomong apa ?
Yang kedua
adalah Distraction atau pengalih perhatian . Face it aja lah , betapa banyak
godaan duniawi yang lebih menggiurkan dari pada mengurusi Negara. Mungkin bisa
di bandingkan lebih banyak mana kalian baca buku dengan baca status fb . Brapa
bnyak kalian berdiskusi tentang Negara dari pada main game online . Yups.
Distraction buat saya bisa banyak arti . Semua hal yang baginya menyenangkan
dan pokoknya mengalihkan perhatian kalian lah . Akhir-akhir ini , banyak sekali
hal-hal semacam distraction yang emank ditujukan untuk anak muda . Beberapa “mainan
jaman sekarang” yang menjadikan abg2 sebagai pasar utama . Dan hal ini bisa
menimpa siapa saja, entah para idealis atau apatis. Mereka akan lebih suka bermain
dengan teman , hang out , melakukan random thing dari pada mikir Negara.
Ujungnya , mereka ga tahu sama sekali soal calon pemimpin nya kelak .
Dari para parpol
pun kurang bisa memanfaatkan banyaknya suara anak muda ini . Dengan jumlahnya
yang besar, saya masih belum mengerti kenapa parpol belum berusaha menarik perhatian
mereka. Cara kampanye , maupun sosialisasi mereka yang konservatif tentu bukan solusi.
Bukan berarti dengan kampanye mengundang artis atau band yang lagi booming bisa
menambah masssa pemilih dari nak muda. Come on dude!
Menurut saya
dibutuhkan terobosan-terobosan dalam menarik massa anak muda. Pembawaan yang
ringan dan santai ,Disesuaikan dengan life style mereka bisa jadi contoh
solusi. Atau dengan menciptakan program kerja yang lebih memperhatikan
kebutuhan anak muda .
Di sisi lain di
butuhkan integritas anak muda juga dalam milih . Tidak Cuma asal milih. Golput
memang sudah tidak jaman , tapi asal milih bukan jawaban (aseeek…) Ketahui
calon mu ! Jangan asal terpengaruh !
Bagaimana pun siapa yang menjadi pemimpin kalian akan mempengaruhi hidu kalian . percaya deh !
Peace and love guys
Peace and love guys